Powered By Blogger

Selasa, 20 November 2012

Persiapan Awal dalam Mendaki Gunung

Mendaki gunung bukanlah hal yang mudah. Tapi, hal itu lumrah dilakukan bila Anda punya persiapan matang sebelumnya. Berikut 10 hal yang perlu Anda siapkan sebelum terjun ke alam liar pegunungan.

Tak banyak orang yang rela mengorbankan kenyamanan demi menikmati indahnya alam. Mendaki gunung adalah olahraga yang tergolong ekstrem. Beban, medan, dan risiko akan terus menghadang di depan mata. Alam, termasuk juga pegunungan, punya misteri yang tak terbaca nalar. Oleh karena itu, Anda butuh beberapa persiapan untuk menghadapi alamnya yang liar. berikut yang harus diperhitungkan dalam melakukan pendakian antara lain :

1. Olahraga

Ini adalah hal terpenting sebelum melakukan pendakian. Tubuh harus fit serta terbiasa menghadapi medan berat. Alangkah baiknya bila Anda berolahraga rutin, setiap hari. Olahraga beberapa hari sebelum pendakian malah membuat badan Anda pegal. Tak perlu angkat beban atau melakukan olahraga berat. Anda cukup jogging minimal 30 menit dalam sehari, maka tubuh akan terus bugar.

2. Merencanakan perjalanan jauh-jauh hari

Merencanakan perjalanan tak hanya penting saat traveling ke perkotaan. Carilah informasi sebanyak mungkin tentang lokasi gunung, kondisi medan, lamanya perjalanan, hingga topografi dan jalur yang akan dilalui. Hal ini dilanjutkan dengan alokasi waktu perjalanan hingga penyediaan bujet.

3. Persiapkan identitas diri

Banyak orang menyepelekan hal ini, termasuk juga para pendaki. Padahal, identitas diri adalah hal terpenting bagi siapa pun yang akan bepergian. Tanpa identitas diri Anda tidak akan diizinkan masuk ke kawasan gunung atau pun taman nasional yang menaunginya. Bawalah Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau kartu identitas lain seperti Surat Izin Mengemudi (SIM) dan kartu pelajar/ mahasiswa.

4. Tinggalkan pesan atau catatan kepada keluarga dan teman terdekat

Siapa yang tak khawatir ketika mengetahui keluarga atau teman terdekatnya akan melakukan pendakian? Oleh karena itu, buatlah catatan untuk keluarga dan teman Anda tentang lokasi gunung, juga nomor yang bisa dihubungi di sana. Ini adalah langkah antisipasi bila telepon genggam Anda tak bisa dihubungi karena sulitnya sinyal, atau kehabisan baterai di tengah jalan.

5. Cek perlengkapan sebelum berangkat

Jangan lupa bawa perlengkapan yang memadai, pun cocok dengan medan dan cuaca. Sesuaikan beban yang akan dibawa, jangan sampai terlalu berat untuk tubuh Anda. Cek lagi daftar beberapa barang krusial: tenda, matras, sleeping bag, rain cover, jas hujan, jaket, baju ganti, serta P3K atau obat-obatan pribadi.

Lakukan packing secara efisien dan efektif, dengan mengisi tiap sisi backpack atau carrier dengan baik. Jangan biarkan ada barang apa pun menggantung di luar tas, walaupun gantungan kunci sekali pun. Hal itu akan mempersulit pergerakan Anda.

6. Bawalah bahan makanan sesuai kebutuhan

Tak perlu bawa seluruh bahan makanan dari rumah. Anda bisa membelinya di kota terdekat dekat lokasi gunung. Lebihkan jatah makanan untuk satu hari berikutnya, untuk antisipasi Anda terkena cuaca buruk atau tak bisa turun gunung dengan cepat.

Walaupun praktis dan ekonomis, mie instan bukanlah sumber karbohidrat yang tepat selama pendakian. Mie instan boleh saja dijadikan makanan sampingan, namun nasi harus menjadi sumber karbohidrat pokok. Mie instan akan menguras air di tubuh Anda, sehingga dehidrasi pun cepat terjadi. Padahal, dehidrasi adalah satu hal yang dihindari mengingat sumber air pegunungan yang minim.

7. Bawalah alat tulis dan pita berwarna

Hal ini juga seringkali dilupakan oleh para pendaki. Bawalah alat tulis, minimal satu buah pulpen dan notes/buku kecil. Selain itu, bawa juga pita berwarna. Hal ini dibutuhkan bila Anda memutuskan untuk berpisah dengan rombongan, atau setidaknya jalan duluan. Pita itu akan menuntun teman-teman Anda agar tak salah mengambil arah.

8. Perhatikan kesehatan tubuh

Walaupun sudah melakukan olahraga rutin, kondisi tubuh bisa saja sewaktu-waktu drop. Hal ini bisa menyebabkan banyak hal, seperti kelelahan bahkan pingsan di tengah pendakian. Jika beberapa hari sebelum pendakian Anda merasa kurang fit, lebih baik perbanyak istirahat. Jika H-2 kondisi belum juga membaik, lebih baik batalkan atau undur waktu pendakian. Tentunya Anda tak mau sesuatu yang buruk terjadi di perjalanan, bukan?

9. Kenali teman perjalanan

Mendaki gunung bisa dilakukan dengan siapa saja. Terlebih lagi, berbagai organisasi dan komunitas bisa menjadi wadah untuk menyalurkan hobi yang satu ini. Kenalilah terlebih dahulu teman pendakian Anda. Satu nilai lebih bila ia atau mereka pernah lebih dulu mendaki gunung tersebut. Dengan begitu, Anda tak perlu khawatir tentang medan serta kondisi gunung.

10. Melapor kepada petugas di pos pendakian

Ini adalah hal terakhir yang harus Anda lakukan sebelum pendakian. Tiap gunung punya pos pendaftaran masing-masing. Gunanya, untuk mencatat identitas diri dan memastikan Anda turun gunung tepat pada waktunya. Hal ini juga penting agar petugas setempat bisa langsung menghubungi pihak berwajib, keluarga, dan kerabat Anda.

Bila melakukan ekspedisi, maka petugas setempat akan meminta surat dari kepolisian. Namun jika ingin mendakinya saja, surat itu tidak diperlukan. Anda hanya perlu mencatat identitas diri dan membayar biaya retribusi yang cukup murah.

GUNUNG TERTINGGI DI SETIAP PULAU DI INDONESIA

1. PULAU SUMATERA : GUNUNG KERINCI 3.805 mdpl

Gunung Kerinci (juga dieja "Kerintji", dan dikenal sebagai Gunung Gadang, Berapi Kurinci, Kerinchi, Korinci, atau Puncak Indrapura) adalah gunung tertinggi di Sumatra, gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua. Gunung Kerinci terletak di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Gunung ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat dan merupakan habitat harimau sumatra dan badak sumatra.
Puncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805 mdpl, di sini pengunjung dapat melihat di kejauhan membentang pemandangan indah kota Jambi, Padang, dan Bengkulu. Bahkan Samudera Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas. Gunung Kerinci memiliki kawah seluas 400 x 120 meter dan berisi air yang berwarna hijau. Di sebelah timur terdapat danau Bento, rawa berair jernih tertinggi di Sumatera. Di belakangnya terdapat gunung tujuh dengan kawah yang sangat indah yang hampir tak tersentuh.
Gunung Kerinci merupakan gunung berapi bertipe stratovolcano yang masih aktif dan terakhir kali meletus pada tahun 2009.

2. PULAU JAWA : GUNUNG SEMERU 3.676 mdpl



Gunung Semeru atau Sumeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko.
Posisi gunung ini terletak di antara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06' LS dan 120°55' BT.
Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 M hingga akhir November 1973. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang.

3. PULAU SUNDA KECIL : GUNUNG RINJANI 3.726 mdpl


 Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur.
Secara administratif gunung ini berada dalam wilayah tiga kabupaten: Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat.

4. PULAU KALIMANTAN : GUNUNG BUKIT RAYA 2.278 mdpl



Bukit Raya atau Gunung Raya adalah sebuah gunung yang terletak di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. Gunung ini adalah gunung tertinggi di Kalimantan yang masuk dalam wilayah Indonesia. Kawasan sekitar Bukit Raya menjadi cagar alam, dan bersama-sama dengan Cagar Alam Bukit Baka di Kalimantan Barat merupakan Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya.

5. PULAU SULAWESI : GUNUNG LATIMOJONG 3.430 mdpl


Gunung Latimojong adalah satu nama gunung di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Indonesia. Gunung Latimojong berada di tengah-tengah Sulawesi Selatan. Sebagian besar pengunungan ini terletak di daerah Kabupaten Enrekang.
Gunung Latimojong merupakan gunung yang tertinggi di Sulawesi Selatan dengan ketinggian 3.680 meter, puncaknya yang bernama Rante Kambola. Pegunungan Latimojong ini membentang dari selatan ke utara. Di sebelah barat Gunung Latimojong adalah Kabupaten Enrekang, sebelah utara Kabupaten Tana Toraja, sebelah selatan adalah daerah Kabupaten Sidenreng Rappang dan area sebelah timur seluruhnya wilayah Kabupaten Luwu sampai di pinggir pantai Teluk Bone.

6. KEPULAUAN MALUKU : GUNUNG BINAIYA 3.027 mdpl


Gunung Binaia adalah sebuah gunung yang terletak di Pulau Seram, Maluku di negara Indonesia.
Gunung Binaia mempunyai ketinggian setinggi 2.940 meter daripada aras laut dan mempunyai Hutan Montane dan Hutan Ericaceous.

7. PULAU IRIAN : PEGUNUNGAN JAWA WIJAYA / PUNCAK CARTENZS 4.484 mdpl


Puncak gunung tertinggi di pulau ini adalah merupakan juga puncak tertinggi di Indonesia dan juga masuk kedalam salah satu Seven Summit di tujuh benua dunia, yaitu Cartenzs Pyramid dengan ketinggian 4.884 m dari permukaan laut,
puncak Carstenzs berada didalam kawasan pegunungan Jaya Wijaya pada posisi 04º03’48″LS 137º11’09″BT, yang merupakan gunung karang (limestone), dan terdapat hamparan salju abadi dibeberapa tempat di pegunungan ini. Gunung yang berada di provinsi Papua ini bisa diakses lewat rute normal dari
desa Ilaga.
puncak Cartensz Indonesia patut berbangga dengan keunikan dan kekayaan alam serta tradisi masayarakatnya. Kali ini, Carstenz Pyramid atau yang bisa disebut dengan puncak jaya, juga berada di Papua. Puncak Carstensz ini merupakan puncak tertinggi di Australia dan Oceania. Mengapa tidak di Asia? Karena puncak tertinggi di Asia sudah dipegang oleh Gunung Himalaya yang ada di perbatasan India dan Cina.