Powered By Blogger

Rabu, 26 Desember 2012

Suku Polahi



Pembuatan Film Dokumenter “Suku-Suku” stasiun televisi TVRI kali ini mengangkat mengenai Kehidupan Suku “terasing” Polahi yang berada di Gorontalo.


 Pembuatan film documenter ini dibuat pada bulan Maret 2010, bertepatan dengan Hari Rimbawan (Hari besar bagi Forester), pada mulanya saya di minta untuk mendampingi tim dari TVRI untuk menunjukkan lokasi Pemukiman Suku Polahi oleh Kasubdin Saya An. Ir. Djoko Suwarno, MM. rencananya saya akan didampingi oleh dua orang dari Polisi Kehutanan Provinsi Gorontalo, saya langsung menyetujui untuk mendampingi tim, sekaligus mengenang perjalanan saya di tahun 2006 untuk meneliti Persepsi Suku Polahi dalam memanfaatkan Sumber daya Hutan (Pembuatan Skripsi). Kembali ke cerita awal, dari kasubdin saya diberikan nomor Handphone kru TVRI, saya langsung menghubungi nomor yang dimaksud dan langsung menuju hotel Karina tempat menginap kru mereka, kami janjian untuk bertemu kembali pada malam harinya sekaligus menyiapkan bekal dan peralatan yang akan dibawa pada keesokan harinya. Malam harinya saya bertemu kembali untuk mematangkan kembali persiapan untuk esok hari, dari pembicaraan kami, kru TVRI mendapatkan gambaran bahwa Suku Polahi masih sangat primitif dan sukar untuk bersosialisai bahkan mereka mendengar dari cerita bahwa Suku Polahi suka bertindak mengarah kekerasan apabila bertemu dengan mereka, saya langsung memabantah semua cerita tersebut, saya mengatakan bahwa Suku Polahi tidak seperti yang mereka gambarkan, Suku Polahi sudah biasa dengan masyarakat yang ada di Kampung, mereka sudah berbaur dengan masyarakat biasa. Mendengar dari cerita saya akhirnya timbul keberanian tim untuk melakukan perjalanan esok hari, selanjutnya kami sepakat untuk berangkat esok hari jam 5 Pagi saya harus stand by di rumah karena mobil akan menjemput saya dirumah.

Waktu menunjukkan jam 6 pagi, wah telat bangun. Tapi tim tidak menjemput saya dirumah, akhirnya saya mengambil kesimpulan bahwa tim sudah meninggalkan saya, jam 7 pagi saya dihubungi oleh pa joko beliau mengatakan bahwa tim sudah menunggu saya dari jam 5 pagi, saya mengatakan bahwa ada kesalahan komunikasi antara saya dan tim dari TVRI akhirnya saya menelpon sutradara, akhirnya saya dijemput kembali kebetulan saat itu mereka baru saja mengambil gambar untuk acara walimah (adat Suku Gorontalo) di Kabupaten Gorontalo. Selanjutnya saya sudah bersama tim untuk menuju lokasi, sesampai di Lokasi Pengambilan Gambar di Acara Walimah saya bertemu dengan anggota tim yang lain, dari Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, Dinas Sosial Kab. Gorontalo serta dari Kru TVRI Gorontalo, jumlah tim kurang lebih 20 orang, jumlah yang banyak tuh untuk melakukan perjalanan, jadi saya merasa tidak ada masalah nantinya untuk pembuatan film documenter ini.
Siang harinya kami menuju desa terakhir di kaki gunung boliyohutuo yang merupakan lokasi yang akan kami tuju dalam perjalanan ini. Kami berhenti sejenak di rumah Kepala Desa.....(Lupa Namanya), kami menyiapkan barang-barang yang akan dibawa, karena perjalanan akan dilanjutkan dengan berjalan kaki, melihat barang bawaan yang begitu banyak kami meminta porter (Pengangkat Barang) untuk membawa bekal konsumsi maupun peralatan dalam pembuatan film nanti, total sekitar lima belas orang yang kami butuhkan, bias dibayangkan banyaknya jumlah orang sekitar empat puluh orang.
Siang hari, matahari menyegat menusuk tulang, teringat perjalanan masih harus dilanjutkan dengan berjalan kaki semangat hampir surut, tapi kami sepakat untuk berhenti sejenak menunggu matahari sembunyi di balik awan.hehehehehe…..








 Jam menunjukkan jam 2 siang, matahari mulai bersembunyi di balik awan, tim memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju lokasi target kami, tim di bagi menjadi 2 (dua) tim, kami berada di tim kedua, tim pertama sudah berada di depan, mereka mengejar target berada di perkampungan polahi sebelum malam hari, dengan semangat untuk menuju lokasi perkampungan polahi kami berupaya agar tidak kemalaman tiba di perkampungan, tapi fisik udah lelah dan malam hari mulai tiba, akhirnya kami mengambil kesepakatan untuk menginap sementara di pinggiran sungai. Nginap dipinggir sungai mengkawatirkan juga, bahaya air bah menghantui kami setiap saat, malam sudah mulai gelap kami membagi tugas untuk mendirikan tenda dan menyiapkan makan malam.

keesokan paginya, kami melanjutkan perjalanan kami menuju perkampungan suku polahi, kurang lebih 1 jam perjalanan akhirnya kami tiba juga ditujuan kami. mata kami langsung tertuju kepada tempat untuk berteduh, maklum cuaca di gorontalo cukup menyengat walau pagi belum beranjak dari singgasannya.



 tim ingin bertemu dengan bakiki mani yang merupakan orang tertua di perkampungan polahi ini, dari keterangan istrinya, bakikimani masih berburu ditengah hutan, jadi kami harus bersabar menunggu beliau untuk datang, tak disangka siang harinya bakikimani datang dengan seorang cucunya membawa hasil perburuan mereka selama 3 (tiga) hari dihutan, beliau langsung menanyakan maksud dan tujuan kami datang kemari, didampingi dengan juru bahasa, kami menyampaikan maksud dan tujuan kami untuk pembuatan film dokumenter mengenai kehidupan Suku Polahi di Gorontalo, beliau menyambut baik keinginan kami, ini ditunjukkan dengan antusiasme mereka menunjukkan pola kehidupan mereka, dari memanen padi, memasak makanan, menidurkan anak sampai dengan memandikan anak. sungguh berbeda dengan kehidupan kita sehari-hari diperkotaan.


 


malam harinya, kami diperdengarkan senandung yang biasa dinyanyikan oleh mereka sebagai pengganti hiburan dimalam yang gelap. walau terdengar asing ditelinga kita bahasa yang digunakan, tapi saya dapat menangkap maksud dan pesan yang disampaikan, bahwa mereka mensyukuri nikmat tuhan yang telah diberikan kepada mereka, dari cerita yang sebelumnya berkembang ditengah masyarakat, bahwa suku polahi merupakan suku pelarian yang atau dalam bahasa gorontalonya "lahi" atau berlari. mereka lari masuk kedalam hutan semenjak zaman penjajahan belanda dulu, pemerintah belanda mewajibkan setiap penduduk desa untuk membayar pajak atau yang pada masa itu disebut dengan upeti. diselimuti dengan ketakutan akan masa penjajahan dulu, maka mereka lari masuk kedalam hutan sampai saat sekarang ini, walau indonesia sudah lepas dari penjajahan belanda. kehidupan mereka hanya berputar dengan sanak saudaranya sendiri, jadi perkawinan mereka terjadi antar keluarga atau saudara.
banyak pelajaran yang dapat kita ambil selama pembuatan film ini, dari istiadat mereka dapat diambil kesimpulan bahwa, Manusia harus berdampingan hidup dengan Alam.
 

Selasa, 20 November 2012

Persiapan Awal dalam Mendaki Gunung

Mendaki gunung bukanlah hal yang mudah. Tapi, hal itu lumrah dilakukan bila Anda punya persiapan matang sebelumnya. Berikut 10 hal yang perlu Anda siapkan sebelum terjun ke alam liar pegunungan.

Tak banyak orang yang rela mengorbankan kenyamanan demi menikmati indahnya alam. Mendaki gunung adalah olahraga yang tergolong ekstrem. Beban, medan, dan risiko akan terus menghadang di depan mata. Alam, termasuk juga pegunungan, punya misteri yang tak terbaca nalar. Oleh karena itu, Anda butuh beberapa persiapan untuk menghadapi alamnya yang liar. berikut yang harus diperhitungkan dalam melakukan pendakian antara lain :

1. Olahraga

Ini adalah hal terpenting sebelum melakukan pendakian. Tubuh harus fit serta terbiasa menghadapi medan berat. Alangkah baiknya bila Anda berolahraga rutin, setiap hari. Olahraga beberapa hari sebelum pendakian malah membuat badan Anda pegal. Tak perlu angkat beban atau melakukan olahraga berat. Anda cukup jogging minimal 30 menit dalam sehari, maka tubuh akan terus bugar.

2. Merencanakan perjalanan jauh-jauh hari

Merencanakan perjalanan tak hanya penting saat traveling ke perkotaan. Carilah informasi sebanyak mungkin tentang lokasi gunung, kondisi medan, lamanya perjalanan, hingga topografi dan jalur yang akan dilalui. Hal ini dilanjutkan dengan alokasi waktu perjalanan hingga penyediaan bujet.

3. Persiapkan identitas diri

Banyak orang menyepelekan hal ini, termasuk juga para pendaki. Padahal, identitas diri adalah hal terpenting bagi siapa pun yang akan bepergian. Tanpa identitas diri Anda tidak akan diizinkan masuk ke kawasan gunung atau pun taman nasional yang menaunginya. Bawalah Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau kartu identitas lain seperti Surat Izin Mengemudi (SIM) dan kartu pelajar/ mahasiswa.

4. Tinggalkan pesan atau catatan kepada keluarga dan teman terdekat

Siapa yang tak khawatir ketika mengetahui keluarga atau teman terdekatnya akan melakukan pendakian? Oleh karena itu, buatlah catatan untuk keluarga dan teman Anda tentang lokasi gunung, juga nomor yang bisa dihubungi di sana. Ini adalah langkah antisipasi bila telepon genggam Anda tak bisa dihubungi karena sulitnya sinyal, atau kehabisan baterai di tengah jalan.

5. Cek perlengkapan sebelum berangkat

Jangan lupa bawa perlengkapan yang memadai, pun cocok dengan medan dan cuaca. Sesuaikan beban yang akan dibawa, jangan sampai terlalu berat untuk tubuh Anda. Cek lagi daftar beberapa barang krusial: tenda, matras, sleeping bag, rain cover, jas hujan, jaket, baju ganti, serta P3K atau obat-obatan pribadi.

Lakukan packing secara efisien dan efektif, dengan mengisi tiap sisi backpack atau carrier dengan baik. Jangan biarkan ada barang apa pun menggantung di luar tas, walaupun gantungan kunci sekali pun. Hal itu akan mempersulit pergerakan Anda.

6. Bawalah bahan makanan sesuai kebutuhan

Tak perlu bawa seluruh bahan makanan dari rumah. Anda bisa membelinya di kota terdekat dekat lokasi gunung. Lebihkan jatah makanan untuk satu hari berikutnya, untuk antisipasi Anda terkena cuaca buruk atau tak bisa turun gunung dengan cepat.

Walaupun praktis dan ekonomis, mie instan bukanlah sumber karbohidrat yang tepat selama pendakian. Mie instan boleh saja dijadikan makanan sampingan, namun nasi harus menjadi sumber karbohidrat pokok. Mie instan akan menguras air di tubuh Anda, sehingga dehidrasi pun cepat terjadi. Padahal, dehidrasi adalah satu hal yang dihindari mengingat sumber air pegunungan yang minim.

7. Bawalah alat tulis dan pita berwarna

Hal ini juga seringkali dilupakan oleh para pendaki. Bawalah alat tulis, minimal satu buah pulpen dan notes/buku kecil. Selain itu, bawa juga pita berwarna. Hal ini dibutuhkan bila Anda memutuskan untuk berpisah dengan rombongan, atau setidaknya jalan duluan. Pita itu akan menuntun teman-teman Anda agar tak salah mengambil arah.

8. Perhatikan kesehatan tubuh

Walaupun sudah melakukan olahraga rutin, kondisi tubuh bisa saja sewaktu-waktu drop. Hal ini bisa menyebabkan banyak hal, seperti kelelahan bahkan pingsan di tengah pendakian. Jika beberapa hari sebelum pendakian Anda merasa kurang fit, lebih baik perbanyak istirahat. Jika H-2 kondisi belum juga membaik, lebih baik batalkan atau undur waktu pendakian. Tentunya Anda tak mau sesuatu yang buruk terjadi di perjalanan, bukan?

9. Kenali teman perjalanan

Mendaki gunung bisa dilakukan dengan siapa saja. Terlebih lagi, berbagai organisasi dan komunitas bisa menjadi wadah untuk menyalurkan hobi yang satu ini. Kenalilah terlebih dahulu teman pendakian Anda. Satu nilai lebih bila ia atau mereka pernah lebih dulu mendaki gunung tersebut. Dengan begitu, Anda tak perlu khawatir tentang medan serta kondisi gunung.

10. Melapor kepada petugas di pos pendakian

Ini adalah hal terakhir yang harus Anda lakukan sebelum pendakian. Tiap gunung punya pos pendaftaran masing-masing. Gunanya, untuk mencatat identitas diri dan memastikan Anda turun gunung tepat pada waktunya. Hal ini juga penting agar petugas setempat bisa langsung menghubungi pihak berwajib, keluarga, dan kerabat Anda.

Bila melakukan ekspedisi, maka petugas setempat akan meminta surat dari kepolisian. Namun jika ingin mendakinya saja, surat itu tidak diperlukan. Anda hanya perlu mencatat identitas diri dan membayar biaya retribusi yang cukup murah.

GUNUNG TERTINGGI DI SETIAP PULAU DI INDONESIA

1. PULAU SUMATERA : GUNUNG KERINCI 3.805 mdpl

Gunung Kerinci (juga dieja "Kerintji", dan dikenal sebagai Gunung Gadang, Berapi Kurinci, Kerinchi, Korinci, atau Puncak Indrapura) adalah gunung tertinggi di Sumatra, gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua. Gunung Kerinci terletak di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Gunung ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat dan merupakan habitat harimau sumatra dan badak sumatra.
Puncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805 mdpl, di sini pengunjung dapat melihat di kejauhan membentang pemandangan indah kota Jambi, Padang, dan Bengkulu. Bahkan Samudera Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas. Gunung Kerinci memiliki kawah seluas 400 x 120 meter dan berisi air yang berwarna hijau. Di sebelah timur terdapat danau Bento, rawa berair jernih tertinggi di Sumatera. Di belakangnya terdapat gunung tujuh dengan kawah yang sangat indah yang hampir tak tersentuh.
Gunung Kerinci merupakan gunung berapi bertipe stratovolcano yang masih aktif dan terakhir kali meletus pada tahun 2009.

2. PULAU JAWA : GUNUNG SEMERU 3.676 mdpl



Gunung Semeru atau Sumeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko.
Posisi gunung ini terletak di antara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06' LS dan 120°55' BT.
Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 M hingga akhir November 1973. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang.

3. PULAU SUNDA KECIL : GUNUNG RINJANI 3.726 mdpl


 Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur.
Secara administratif gunung ini berada dalam wilayah tiga kabupaten: Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat.

4. PULAU KALIMANTAN : GUNUNG BUKIT RAYA 2.278 mdpl



Bukit Raya atau Gunung Raya adalah sebuah gunung yang terletak di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. Gunung ini adalah gunung tertinggi di Kalimantan yang masuk dalam wilayah Indonesia. Kawasan sekitar Bukit Raya menjadi cagar alam, dan bersama-sama dengan Cagar Alam Bukit Baka di Kalimantan Barat merupakan Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya.

5. PULAU SULAWESI : GUNUNG LATIMOJONG 3.430 mdpl


Gunung Latimojong adalah satu nama gunung di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Indonesia. Gunung Latimojong berada di tengah-tengah Sulawesi Selatan. Sebagian besar pengunungan ini terletak di daerah Kabupaten Enrekang.
Gunung Latimojong merupakan gunung yang tertinggi di Sulawesi Selatan dengan ketinggian 3.680 meter, puncaknya yang bernama Rante Kambola. Pegunungan Latimojong ini membentang dari selatan ke utara. Di sebelah barat Gunung Latimojong adalah Kabupaten Enrekang, sebelah utara Kabupaten Tana Toraja, sebelah selatan adalah daerah Kabupaten Sidenreng Rappang dan area sebelah timur seluruhnya wilayah Kabupaten Luwu sampai di pinggir pantai Teluk Bone.

6. KEPULAUAN MALUKU : GUNUNG BINAIYA 3.027 mdpl


Gunung Binaia adalah sebuah gunung yang terletak di Pulau Seram, Maluku di negara Indonesia.
Gunung Binaia mempunyai ketinggian setinggi 2.940 meter daripada aras laut dan mempunyai Hutan Montane dan Hutan Ericaceous.

7. PULAU IRIAN : PEGUNUNGAN JAWA WIJAYA / PUNCAK CARTENZS 4.484 mdpl


Puncak gunung tertinggi di pulau ini adalah merupakan juga puncak tertinggi di Indonesia dan juga masuk kedalam salah satu Seven Summit di tujuh benua dunia, yaitu Cartenzs Pyramid dengan ketinggian 4.884 m dari permukaan laut,
puncak Carstenzs berada didalam kawasan pegunungan Jaya Wijaya pada posisi 04º03’48″LS 137º11’09″BT, yang merupakan gunung karang (limestone), dan terdapat hamparan salju abadi dibeberapa tempat di pegunungan ini. Gunung yang berada di provinsi Papua ini bisa diakses lewat rute normal dari
desa Ilaga.
puncak Cartensz Indonesia patut berbangga dengan keunikan dan kekayaan alam serta tradisi masayarakatnya. Kali ini, Carstenz Pyramid atau yang bisa disebut dengan puncak jaya, juga berada di Papua. Puncak Carstensz ini merupakan puncak tertinggi di Australia dan Oceania. Mengapa tidak di Asia? Karena puncak tertinggi di Asia sudah dipegang oleh Gunung Himalaya yang ada di perbatasan India dan Cina.

Minggu, 14 Oktober 2012

Awal

ini pertamakalinya saya membuat blog, sambil memanfaatkan waktu luang disela-sela kesibukan keseharian yang hari kehari semakin membuatku jenuh. blog ini saya buat pada jam istirahat kerja, saya bekerja di dinas kehutanan dan pertambangan provinsi gorontalo, asal muasal saya dari kab. toli-toli provinsi sulawesi tengah, jodohlah yang membawaku sampai di gorontalo, saya meikah dengan fatrawaty m. sano, seorang dara asli gorontalo. alhamdulillah sampai saat ini saya dikarunia 2 orang anak yang gagah dan jelita. Bilan Ganda Ramadhan (9-9-2009) dan Kieran Julieta Rinjani (27-07-2011). sekian dulu capek..euy....